Di Pulau ini, Uang Logam Rupiah Menjadi Sampah
Penggunaan uang logam ternyata tidak sama disemua negeri di
Indonesia. Bagi warga pulau Seram, Kecamatan Seram Timur, Kabupaten
Seram Bagian Timur, Ambon, Maluku, uang logam rupiah hampir tak ada
arti. Bahkan tak jarang banyak anak kecil membuang-buang uang logam
rupiah.
Salah seorang warga Kecamatan Seram yang bernama Ona mengaku
lebih memilih permen daripada uang logam jika harus menerima kembalian
dari warung. Alasannya uang logam bernilai kecil namun fisiknya terlalu
besar.
"Anak-anak lebih baik terima permen daripada uang logam, uang
logam tidak laku di sini. Anak-anak disini biasa buang-buang uang
logam," ungkap Ona kepada merdeka.com, Minggu (6/5).
Walaupun demikian, Ona yang mempunyai dua anak ini mengaku juga
menyimpan banyak uang logam dalam celengan yang telah berumur
berbulan-bulan. Nantinya, lanjut Ona, simpanan ini akan ditukarkan di
kota Ambon jika sudah menggunung.
"Kalau satu dirigen uang logam kita tukar ke Ambon. Satu dirigen bisa mencapai Rp 1 juta," tambahnya.
Di kesempatan lain, Vita yang mempunyai warung disana juga
mengaku jarang menerima uang logam dari warga. Jika ada kembalian, warga
lebih memilih menerima permen daripada uang logam receh.
Sama halnya dengan Ona, Vita juga menyimpan uang logam di rumahnya hingga nanti ditukarnya uang logam itu ke Ambon.
"Kalau nukar ke Ambon, tergantung aja kalau penuh nukar, tapi tidak tahu berapa kalinya, tergantung penuh aja," pungkasnya.
Pulau Seram ini terletak di sebelah utara Pulau Ambon, Provinsi
Maluku. Pulau yang memiliki luar 18.635 kilometer persegi ini tidak jauh
letaknya dari Papua. Hanya terbentang oleh lautan Seram. [rin]
Sumber: www.merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar