Gunung Berapi di Balik Atlantis Aktif Lagi?
Letusan gunung berapi dahsyat di pulau Santorini, Yunani, sekitar 3.600 tahun yang lalu memuntahkan sekitar 9,5-14,3 km lava dan menghancurkan peradaban kuno pelayaran Minoan yang diduga sebagai asal mula dari benua yang hilang, Atlantis. Dari udara, bekas letusan gunung tersebut membentuk kaldera dengan gugusan pulau-pulau yang menghiasi Laut Aegia.
Selama 4.000 tahun berikutnya, gunung-gunung di pulau Santorini mengalami beberapa kali serangkaian letusan kecil. Di dalam 600 tahun terakhir, telah terjadi lima kali ledakan dan yang terbaru gunung meletus pada tahun 1950. Setelah jeda 60 tahun, gunung di pulau Santorini kembali aktif pada bulan Januari 2011 dengan kekuatan 3,2 SR.
Para ahli memang telah memasang sistem pemantauan GPS di daerah tersebut sejak tahun 2006 untuk memantau keadaan pergerakan Bumi dari luar angkasa. Para ilmuwan juga menyatakan sejak GPS dipasang, tanah-tanah di dekat gunung berapi di pulau Santorini mengalami semacam pembengkakan dan tumbuh sepanjang 7 inci per tahun. Pembengkakan tersebut diduga karena pergerakan magma yang masuk dan kemungkinan akan memicu adanya letusan. Meskipun demikian, para ilmuwan menyebutkan bahwa tidak semua pergerakan magma bisa menyebabkan letusan pada gunung berapi.
"Setiap gunung api berbeda dan dengan demikian kita belum bisa langsung menyimpulkan dan menerapkan dengan penuh keyakinan tentang gunung api yang satu ini," ungkap salah satu peneliti Andrew Newman dari Georgia Institute of Technology, seperti yang dikutip dari MSNBC (24/04).
Studi yang telah dilaporkan dalam jurnal Geophysical Research Letters ini juga memperingatkan bahwa meskipun gunung berapi tersebut meletus kembali dalam skala kecil, abu yang dimuntahkan bisa saja berbahaya atau potensi tanah longsor dan tsunami bisa terjadi. Namun mereka mengakui ada banyak hal yang masih harus tetap dipantau dan diperhatikan mengenai keadaan pulau Santorini yang cukup spesial ini.
Sumber: merdeka
0 komentar:
Posting Komentar