Misteri 'Mengapa Kulit Manusia Anti Air' Terpecahkan
Apabila sedang hujan dan pada saat yang bersamaan kita sedang tidak
membawa payung atau jas hujan, maka otomatis pakaian yang kita kenakan
pasti akan menjadi basah, hal sama juga terjadi ketika kita mandi.
Sebasah apapun pakaian manusia karena terkena air hujan atau sebasah
apapun tubuh manusia, namun setiap orang dapat mengeringkannya secara
cepat. Sampai sekarang, belum ada peneliti yang berusaha mengungkap
fenomena tersebut.
Apakah kulit manusia terbuat dari bahan waterproof atau anti air? Belum ada penelitian yang mengarah ke hal tersebut. Namun baru-baru ini telah dilakukan satu penelitian untuk mencari jawaban atas pertanyaan tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari Karolinska Institute, Swedia, yang dipimpin oleh Lars Norlén tersebut menemukan sedikit jawaban mengapa kulit manusia seakan terbuat dari bahan anti air.
Menurut Newscientist.com, Norlén mengatakan bahwa tubuh manusia ditutupi oleh semacam sel pelindung atau membran yang terletak di bagian terluar dari kulit manusia. Dia juga mengatakan, "Semakin tebal (gemuk) tubuh manusia, maka jarak antara sel kulit asli manusia dan membran ini juga semakin jauh."
Norlén dan rekan-rekannya melakukan penelitian ini selama berbulan-bulan dan dalam tahap pertama mereka mengambil sample dari kulit salah seorang sukarelawan kemudian menyimpannya di tempat yang bertemperatur -140 derajat celcius. Dengan menggunakan teknik ini, menurut Norlén yang juga dikutip oleh I09.com, setiap atom yang terdapat di lapisan luar kulit akan lebih mudah diobservasi.
Setelah itu, para peneliti mencoba membelah lapisan kulit yang hanya mempunyai ketebalan 25 sampai 50 nanometer tersebut dengan menggunakan pisau bermata berlian dan dibantu dengan mikroskop electron. Norlén mengatakan, "Untuk membelah satu bagian saja, dibutuhkan waktu beberapa bulan karena apabila tidak berhati-hati maka, lapisan ini akan rusak."
Seperti yang tertulis di Web.Mit.edu, lapisan kulit yang telah dipotong-potong tersebut kembali dimasukkan ke dalam ruangan bersuhu -180 derajat celcius. Ketika proses pendinginan selesai, para peneliti menemukan satu bukti bahwa molekul lipid yang terkandung dalam kulit manusia memiliki sebuah ujung hydrophilic dan dua buah ujung hydrophobic yang mempunyai posisi sama.
Menurut En.Wikipedia.org, lipid adalah kumpulan molekul dari berbagai macam zat atau vitamin aktif di tubuh manusia seperti sterol, vitamik A, D, E, K, monoglycerides, diglycerides, triglycerides, phospholipids, dan masih banyak lagi lainnya. Sedangkan yang dimaksud hydrophilic adalah zat penarik air dan hydrophobic adalah zat penolak air.
Dalam keadaan tertentu, molekul lipid ini akan membentuk dua membran atau yang disebut bilayer. struktur unik inilah yang dapat menjadikan kulit manusia seakan-akan terbuat dari bahan anti air. Norlén mengatakan, "Dari sisi manapun air tidak akan dapat lama membasahi tubuh manusia dan mungkin hanya beberapa persen molekul air saja yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui pori-pori."
Memang, Tuhan menciptakan setiap detail dari tubuh manusia dengan sempurnanya, terbukti dengan kerja sama antar lipid dalam membentengi kulit manusia agar setiap cairan asing dari luar tidak masuk secara langsung ke dalam tubuh manusia.[das]
Apakah kulit manusia terbuat dari bahan waterproof atau anti air? Belum ada penelitian yang mengarah ke hal tersebut. Namun baru-baru ini telah dilakukan satu penelitian untuk mencari jawaban atas pertanyaan tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari Karolinska Institute, Swedia, yang dipimpin oleh Lars Norlén tersebut menemukan sedikit jawaban mengapa kulit manusia seakan terbuat dari bahan anti air.
Menurut Newscientist.com, Norlén mengatakan bahwa tubuh manusia ditutupi oleh semacam sel pelindung atau membran yang terletak di bagian terluar dari kulit manusia. Dia juga mengatakan, "Semakin tebal (gemuk) tubuh manusia, maka jarak antara sel kulit asli manusia dan membran ini juga semakin jauh."
Norlén dan rekan-rekannya melakukan penelitian ini selama berbulan-bulan dan dalam tahap pertama mereka mengambil sample dari kulit salah seorang sukarelawan kemudian menyimpannya di tempat yang bertemperatur -140 derajat celcius. Dengan menggunakan teknik ini, menurut Norlén yang juga dikutip oleh I09.com, setiap atom yang terdapat di lapisan luar kulit akan lebih mudah diobservasi.
Setelah itu, para peneliti mencoba membelah lapisan kulit yang hanya mempunyai ketebalan 25 sampai 50 nanometer tersebut dengan menggunakan pisau bermata berlian dan dibantu dengan mikroskop electron. Norlén mengatakan, "Untuk membelah satu bagian saja, dibutuhkan waktu beberapa bulan karena apabila tidak berhati-hati maka, lapisan ini akan rusak."
Seperti yang tertulis di Web.Mit.edu, lapisan kulit yang telah dipotong-potong tersebut kembali dimasukkan ke dalam ruangan bersuhu -180 derajat celcius. Ketika proses pendinginan selesai, para peneliti menemukan satu bukti bahwa molekul lipid yang terkandung dalam kulit manusia memiliki sebuah ujung hydrophilic dan dua buah ujung hydrophobic yang mempunyai posisi sama.
Menurut En.Wikipedia.org, lipid adalah kumpulan molekul dari berbagai macam zat atau vitamin aktif di tubuh manusia seperti sterol, vitamik A, D, E, K, monoglycerides, diglycerides, triglycerides, phospholipids, dan masih banyak lagi lainnya. Sedangkan yang dimaksud hydrophilic adalah zat penarik air dan hydrophobic adalah zat penolak air.
Dalam keadaan tertentu, molekul lipid ini akan membentuk dua membran atau yang disebut bilayer. struktur unik inilah yang dapat menjadikan kulit manusia seakan-akan terbuat dari bahan anti air. Norlén mengatakan, "Dari sisi manapun air tidak akan dapat lama membasahi tubuh manusia dan mungkin hanya beberapa persen molekul air saja yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui pori-pori."
Memang, Tuhan menciptakan setiap detail dari tubuh manusia dengan sempurnanya, terbukti dengan kerja sama antar lipid dalam membentengi kulit manusia agar setiap cairan asing dari luar tidak masuk secara langsung ke dalam tubuh manusia.[das]
0 komentar:
Posting Komentar