Jangan Ikuti Setan
Sulthanul Awliya’ Syaikh Muhammad Nazhim ‘Adil al-Haqqani
Sabtu, 8 Desember 2001, Lefke, Siprus Turki
Bismillahir Rohmanir Rohim
Wahai Engkau Sultan
yang penuh dengan barakah…Turunkanlah hujan! Kisah tentang semut dan
Nabi Sulaiman as. Ketika Nabi Sulaiman as melewati jalan yang dipakai
semut, beliau mendengar semut yang mengeluh perihal tentara beliau, yang
membunuh begitu banyak semut. Semut itu berkata, “Seandainya Aku
memiliki kekuatan, akan kuhabisi anak Adam u.” Nabi Sulaiman u mendengar
perkataan ini dan beliau tersenyum seraya memaafkannya atas
perkataannya yang seperti itu. Semut itu berbicara dengan berani seperti
itu karena dia sedang bersama istrinya dan dia ingin pamer dan unjuk
kekuatan. Dan sang istri semut menyukai hal ini.
Semoga
Allah menjauhkan Setan dari kita! A'uudzu billaahi minasy syaithaanir
rajiim… Kalimat ini adalah senjata yang amat kuat untuk membombardir
Setan. Setan selalu berusaha melindungi dirinya dari serangan semacam
kalimat A'uudzu… (taawudz). Hanya saja, dia tidak menyerah. Setan
berkata, “Mungkin saja ini cuma gurauan. Mari kita coba lagi. Saat ini
dia tengah bersama istrinya, coba kita goda istrinya untuk berbuat
fasad.” Ketika kalian bersama istri kalian, kalian lemah dan mudah untuk
ditipu. Adam u tidak tertipu pada mulanya. Tetapi karena Hawa, yang
datang menggoda, beliau mendengar padanya sesaat dan kemudian memakan
sepotong kecil dari buah apel larangan…
Jangan
“mendengarkan” istri kalian di rumah, pada keluhan-keluhannya, keinginan
dan kemauannya yang tak pernah habis. Jika kalian mendengar dan
menurutinya, kalian masuk dalam bahaya. Semua masalah datang, karena
laki-laki mendengar dan menuruti istri-istri mereka… Setan tidaklah
lebih kuat daripada kita, Tetapi karena ego kitalah, kita menjadi lemah.
Dan Setan berusaha membawa manusia jauh dari iman, ketulusan dan
kelurusan, dan dari berbuat kebaikan. Dia berusaha untuk menjauhkan kita
dari beramal baik yang akan membawa kita dekat kepada Allah.
Negara
kita telah turun sampai nol dan Setan demikian senang…. Semua Hoca
telah memakai tanda kufur saat ini--cravatte, dan mereka tidak lagi
diizinkan untuk memelihara jenggot, hingga mereka terlihat seperti
wanita. Bahkan di Eropa pun para pendeta tidak memakai cravatte,
melainkan pakaian khusus mereka. Tetapi, mereka ingin menghabisi kita
karena kita pernah mempunyai kekaisaran Ottoman. Dan mereka membuang
Islam. Tetapi, hari-hari mereka sedang dihitung! Karena itu, Setan dan
pengikut-pengikutnya sedang waspada saat ini dan tergesa-gesa untuk
segera menghancurkan ummat manusia, dan terutama kaum Muslim, karena
Muslimlah yang menentang Setan. Setan adalah musuh manusia dan dia
adalah penyebab terusirnya Adam u dari Surga dan terlempar ke bumi,
tempat yang tidak akan kalian temukan kedamaian atau ketenangan di
dalamnya.
Suatu ketika, seorang murid dari Grandsyaikh
Syarafuddin k (Syaikh ke-38 pada Mata Rantai Emas Naqsybandi
Haqqani-red) mengundang Grandsyaikh untuk menghadiri suatu pesta…
(Semoga himma beliau dan faiz beserta kita). Kalian membuat saya untuk
tidak berbicara, tetapi dengan pertolongan beliau, Saya boleh berbicara.
Bahkan ketika Saya berbicara, tak ada yang mendengar saya… Pada jalan
yang lurus, kedamaian akan datang ke dalam hati. Siapa yang tidak merasa
damai pada asosiasi saya boleh pergi ke tempat lain. Tetapi tak ada
tempat di mana pun di Timur atau Barat di mana kalian akan temukan
seorang Syaikh atau Ulama, saat ini, yang dapat membuat kalian berada
dalam kedamaian.
Allah telah membuat saya melakukan
perjalanan ke Timur dan Barat, Saya pernah berada di Amerika maupun
Jepang, dan di mana pun mereka menampilkan Syaikh-Syaikh dan Alim-ulama
kepada saya. Tak seorang pun dari mereka yang mempunyai hak untuk
membuka mulutnya. Siapa pun boleh datang dan mengaku punya
otorisasi--pendeta atau rabbi atau siapa saja. Saya pernah di Sri Lanka,
berada dalam sebuah kuil Buddha yang besar di Colombo. Di pintu masuk,
Saya ingin melepas sepatu saya, tetapi mereka bilang bahwa itu tidak
perlu. Tetapi mengapa? Jika seseorang datang ke dalam masjid, kalian
biarkan dia untuk tidak melepas sepatunya? Maka, Saya pun melepas sepatu
saya, dan mereka menyukainya. Satu jam lamanya Saya berbicara kepada
mereka tentang Buddha.
Ada seorang professor yang memiliki
keahlian tentang Buddha dan dia begitu takjub akan hal-hal yang Saya
katakan pada mereka… Dalam suatu konferensi Saya bertemu dengan seorang
rabbi yang datang dengan ditemani pengawal-pengawalnya. Saya bertanya
kepadanya, “Bagaimana kalian mengatakan bahwa kalian adalah seorang ahli
Tuhan sedangkan kalian bergantung pada orang-orang ini untuk melindungi
kalian?” Pada hari berikutnya, dia datang tanpa mereka… Maka, siapa pun
boleh datang, presiden atau paus. Saya akan berdiri di Post-Tower di
Inggris, atau di menara Eiffel di Paris dan Saya akan berkata, “Ya
Allah!” dan menjatuhkan diri saya sendiri ke bawah. Siapa pun boleh
datang.
Saya akan panggil paus ke menara Pisa dan berkata
kepadanya, “Jika kalian benar, buatlah menara ini menjadi tegak lurus.”
Kemudian Saya akan mengucapkan syahadat dan membuatnya lurus… Saya
bukanlah apa-apa saat ini, tetapi Saya mempunyai orang-orang besar yang
berdiri di samping saya dan mendukung saya. Sekarang, Saya tidak dapat
melakukan apa-apa, Saya hanya berbicara, tetapi ketika izin dan perintah
datang, Saya akan mempunyai kekuatan untuk melakukannya… Sekarang Saya
hanya berbicara untuk menghibur kalian…
(Kembali kepada Grandsyaikh Syarafuddin dan muridnya)
Setelah
makan malam, sang murid berkata pada Grandsyaikh, “Semoga pertemuan
kita kali ini tidak sia-sia. Mari kita mengadakan sohbet.” Grandsyaikh
qs bertanya, “Apakah kau yang akan berbicara atau kami? Jika dirimu yang
akan berbicara, kami akan mendengarmu, karena sungguh suatu pertemuan
tanpa sohbet adalah seperti kesunyian di kuburan.” Bahkan jika dua orang
duduk bersama, salah satu harus berbicara dan yang lain mendengarkan.
Maka
kekuatan akan datang dalam kebersamaan mereka itu. “Ya, Sayyidii”, kata
sang murid, “…di suatu pertemuan di mana kalian berada, Saya tidak
mampu berbicara. Saya tahu apa yang menjadi hak kalian. Apa pun yang
kami mampu bicarakan, kalianlah yang menyampaikan semua maqam ilmu.
Karena itu, kami akan mendengarkan kalian, karena kalian berada di atas
kami. Apa yang kami dapat ucapkan adalah seperti Malayani dibandingkan
kata-kata kalian. Izinkan kami mengambil faiz dari kata-kata kalian.”
Grandsyaikh berkata, “Kalau begitu Saya akan bertanya kepadamu terlebih
dulu dan kamu harus mengatakan yang sesungguhnya. Apakah dirimu
mendengarkan istrimu di rumah atau dia yang mendengarkanmu?”
“Ya,
Sayyidi,” dia berkata, secara umum istriku yang mendengarkan Aku,
tetapi terkadang Aku pun mendengarkannya.” “Kalau begitu kamu tidak
dapat mendengarkan kami”, Grandsyaikh menyahut, “Bahkan Adam as hanya
mendengar satu kali pada istrinya dan pada saat itu beliau tidak
mendengar Allah. Beliau adalah Safiyullah, seorang Nabi, dan bahkan
beliau pernah tidak mendengarkan Allah. Maka, siapakah dirimu hingga
kamu membolehkan dirimu mendengarkan saya?” Apa yang Saya katakan ini
tidaklah disukai kaum wanita. Tetapi murid saya akan mendengarkan saya
dan tidak pada egonya. Demikianlah sifat alami wanita. Sedangkan
laki-laki melihat firman Allah dan perkataan Rasulullah saw. Jika kalian
melihat istri kalian, ego kalian akan turut campur dan mendongakkan
kepalanya.
Jika kalian mendengar Allah , ego akan
turun. Maka, berbaiklah dan lunaklah terhadap istri-istri kalian. Mereka
diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, dan jika kalian mencoba
meluruskan mereka, mereka akan patah… Sangat sulit untuk menjadi seorang
laki-laki. Karena itulah, kita mendapatkan semua masalah-masalah ini di
keluarga, di antara tetangga, dan di antara teman, karena laki-laki
mendengar pada wanita. Kalian harus berkonsultasi dengan Syaikh kalian
jika ada problem tertentu. Ini penting. Jika kalian melakukan apa yang
Saya katakan, kita semua akan seperti ikan dalam samudera. Setan menjadi
demikian bahagia jika dia berhasil membuat fitnah di antara suami dan
istri serta di antara teman. Dan dia akan menghancurkan manusia.
Hari
ini, setelah Isyraq (terbit matahari), Saya akan beristirahat, dan
menarik selimut karena dingin. Saya teringat pada tayangan gambar yang
Saya lihat di televisi kemarin malam, anak-anak di Afghanistan,
kelaparan dan kedinginan, tidak memiliki apa-apa. Saya berdoa untuk
mereka dan pada saat yang sama Saya bersyukur atas apa yang Saya miliki.
Kemudian melalui jalur langsung yang Saya miliki kepada Grandsyaikh,
sebuah jawaban datang, “Wahai Nazhim Effendi k, kenapa semua ini terjadi
pada orang-orang? Ini adalah karena mereka mengikuti orang-orang yang
jahat dan buruk.”
Kalian mungkin mengerti atau tidak.
Mereka mengikuti Setan yang menulis, “Ikuti aku!”, dan semua
pemerintahan presiden, serta semua orang yang mendengar dan
mengikutinya. Dan Setan memimpin mereka menuju ke kebinasaan. Milliaran
orang akan mati. Allah berfirman, “Kuunuu ma’as Shaadiqiin”, “Beradalah
bersama orang-orang yang benar”, tetapi, tak seorang pun mengerti…
“Allah adalah Sang Penguasa dan keputusan-Nya telah dibuat. Dia telah
berbicara, maka jangan katakan apa pun…”
Wahai Allah, kami
percaya kepada-Mu. Jadikanlah kami termasuk golongan orang-orang yang
mengikuti Nabi-Mu. Kirimkanlah hamba-Mu yang kuat secara spiritual…
Wa min Allah at tawfiq
0 komentar:
Posting Komentar