Ternyata Bola Api Raksasa dari Langit itu Hanya Berbobot 10 Gram
Pada tanggal 22 April siang kemarin di California terdengar dentuman yang sangat keras. Sebelum dentuman terjadi, nampak dari arah langit sebuah bola api raksasa meluncur dengan cepat menuju bumi. Bukan suatu hoax atau hal bohong, penampakan bila api tersebut dibenarkan oleh NASA dan lebih dari 100 orang juga menyaksikannya.
Menurut Amsmeteor.org, kecepatan dari bola api raksasa tersebut melebihi kecepatan dari kecepatan melesat sebutir peluru. bola api yang berdentum keras setelah menabrak bumi tersebut mempunyai kecepatan sekitar 10 mil/detik.
Setelah para ahli menyisir daerah tumbukan bola api dan tanah tersebut, mereka menemukan dua buah kerikil berwarna hitam dari luar angkasa yang biasa disebut meteorit. Menurut salah seorang peneliti dari UCLA Institute of Geophysics and Planetary Physics bernama John T Wasson, meteorit tersebut berukuran kecil sebesar kelereng dengan bobot sekitar 10 gram saja.
Seperti yang dilaporkan oleh Telegraph.co.uk, walaupun kecil dan ringan namun ledakan yang diakibatkan meteorit ini adalah sepertiga ledakan dari bom atom yang dijatuhkan di Heroshima, Jepang pada perang dunia kedua.
Para peneliti mempunyai asumsi awal bahwa meteorit kecil ini berasal dari ledakan meteor besar pada saat pembentukan tata surya sekitar empat sampai liima miliar tahun lalu. Suara ledakan meteor ini terdengar di beberapa tempat seperti California, Sacramento, Las Vegas, dan beberapa daerah di Nevada.
Menurut seorang peneliti dari Arizona Robert Ward, meteor ini diketahui bernama carbonaceous chondrite atau bagian terkecil dari proses pembentukan tata surya. Namun dia juga mengatakan, "Ini hanyalah asumsi dasar saja, belum ada kepastian bahwa meteorit ini ternyata berusia lebih tua dari bumi."
Untung saja meteor tersebut jatuh bukan di Indonesia, apabila jatuh di negara ini, maka dapat dipastikan bahwa di sekitar tempat jatuhnya meteor tersebut akan banyak didirikan tenda-tenda para PKL seperti yang terjadi di sekitar daerah Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur.
Sumber: merdeka
0 komentar:
Posting Komentar