Ilmuwan Teliti Perpecahan Superbenua Melalui Spesies Pohon
Sebuah famili pohon purba, pohon cemara, awalnya tumbuh di superbenua
Pangaea sebelum terpecah. Penelitian genetik baru menunjukkan
perpecahan benua ini membantu pembentukan evolusi pohon-pohon ini, yang
sekarang termasuk kayu merah raksasa dan sekuoya, seperti yang dilansir
di msnbc.msn.com.
Lebih dari 200 juta tahun lalu, Pangaea mencakup semua benua
modern. Pemisahan benua ini mengisolasi populasi makhluk hidup dan
menempatkan mereka pada jalur evolusi yang berbeda. Para ilmuwan telah
menemukan bukti pemisahan benua dalam sejarah keluarga reptil, amfibi,
dan mamalia.
"Sampai sekarang belum ada bukti ekuivalen untuk setiap famili
tanaman," menurut peneliti dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada
tanggal 1 Mei dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences.
Keluarga cemara, cupressaceae, sekelompok runjung dengan daun
seperti jarum yang berbuku-buku diyakini berasal lebih dari 200 juta
tahun lalu atau saat Pangaea masih utuh, menurut para peneliti. Dengan
melihat perubahan dalam DNA (asam deoksiribonukleat, kode yang membentuk
gen) dari 122 spesies cemara, para peneliti mampu merekonstruksi garis
waktu untuk evolusi mereka. Mereka juga termasuk bukti fosil dalam
analisis.
Subfamili yang terakhir berevolusi dari cemara, cupressoideae dan
callitroideae, berpisah sekitar 153 juta tahun lalu. Pangaea terbelah
menjadi bagian utara, Laurasia, menjadi Amerika Utara, Greenland, Eropa
dan sebagian besar Asia, sementara bagian selatan, Gondwana, menjadi
Amerika Selatan, Afrika, India, Antartika, dan Australia.
"Cupressoideae hidup di benua bekas Laurasia dan callitroideae
tumbuh subur di benua bekas Gondwana," kata tim peneliti yang dipimpin
oleh Kangshan Mao dari Universitas Lanzhou, Cina.
Kini pohon cemara dapat ditemui di setiap benua, kecuali Antartika. Itulah hasil penelitian para ilmuwan dari Cina.[des]
0 komentar:
Posting Komentar